Mendadak keinget sebuah film anime sepak bola berjudul Shoot. Film yang keren, aih tapi tiap inget Kak Kubo enggak tega aku,, T.T
Pemeran utamanya adalah Toshihiko Tanaka ( Toshi), tapi aku tertarik banget ama kaptennya yaitu Yoshiharu Kubo. Bener-bener sosok idola bintang sepak bola, dan yang paling keinget and enggak bisa lupa itu akhir kisahnya berakhir pada usia 17 tahun. Kak Kubo sukses bikin aku nangis terhanyut ke dalam karakter dia ( bodoh amat meski ini film cuma Anime tapi yang namanya bagus ya bagus jadi sah-sah saja kalau sampai bikin nangis liatnya 🙂 )
Sebelum masuk dalam cerita untuk mengingat Kubo-nii, mari membahas para pemuda pemeran utamanya terlebih dahulu.
Shoot adalah manga hasil karya Tsukasa Oshima. Shoot bercerita tentang tiga serangkai
pemain sepak bola yakni Toshihiko Tanaka, Kazuhiro Hiramatsu, dan Kenji Shiraishi yang masuk ke dalam tim sepak bola SMU Kakegawa.
Pada Shoot seri pertama ini
secara garis besar menceritakan
perjalanan tim Kakegawa menjadi tim nomor 1 di dunia
SMU. Manga ini bercerita
seputar seorang anak remaja
bernama Toshihiko Tanaka
(Toshi), yang baru saja mulai
bersekolah di SMU Kakegawa dimana idolanya *Yoshiharu Kubo* juga bersekolah. Kedua teman
Toshi semasa SMP (SMP
Kakenishi), Kazuhiro dan Kenji
juga bersekolah di tempat yang
sama, tetapi tidak lagi berminat untuk bermain sepak bola seperti
Toshi. Padahal sewaktu di SMP
mereka terkenal sebagai Trio
Kakenishi di klub sepak bola
sekolah mereka yang memiliki
jurus andalan ‘Triple Counter Attack’ yang biasanya
digunakan saat injury time
( bahkan sampai Piala Dunia
2010 ).
Kazuhiro diharuskan
untuk belajar oleh ayahnya dan
dilarang bermain sepak bola,padahal ternyata ayahnya sewaktu muda adalah pemain
sepak bola yang handal juga. Pada akhirnya diceritakan Kazuhiro dapat meyakinkan ayahnya sehingga dia bisa bermain sepak bola lagi dengan
syarat tidak memengaruhi pelajarannya di sekolah. Sedangkan Kenji berhenti
bermain sepak bola karena
terlibat perkelahian di SMP dan mengakibatkan timnya
didiskualifikasi, tetapi karena
dia juga sangat menyukai sepak
bola,akhirnya Kenji pun mulai
bergabung lagi dengan Toshi dan
Kazuhiro bermain sepak bola di SMU Kakegawa dengan bantuan
dari Kazumi Endo (manajer klub
sepakbola SMU Kakegawa) yang
akhirnya menyatukan tiga
serangkai. Akhirnya mereka
bersatu kembali.
Dan berkat Kak Kubo kemampuan terpendam Toshi yaitu tendangan kaki kirinya mampu dikeluarkan secara maksimal. Saat awal latihan, Kak Kubo menyuruh Toshi latihan menendang bola ke dinding dengan kaki kirinya, dia tidak dibolehkan ikut latihan di lapangan bersama yang lain, sehingga kelamaan membuat Toshi protes pada Kak Kubo, namun dari situ dapat diperlihatkan bagaimana hasil latihan Kak Kubo itu membuat tendangan kaki kiri Toshi sangat hebat dan terarah dengan baik. Dan sejak saat itu Toshi tak pernah mengeluh dan menjalankan program latihan yang diberikan oleh Kak Kubo, idolanya dan idolaku juga dengan semangat ;).
Sepertinya cukup sampai sini saja, selanjutnya mari masuk dalam Legenda Yoshiharu Kubo yang so cool itu.
Yoshiharu Kubo adalah kapten di tim Sepak Bola Kakegawa. Dia tinggal di Jerman selama bertahun- tahun sebelum kembali ke Jepang. Meskipun diundang banyak sekolah sepak bola besar, dia malah memilih membangun timnya sendiri dan akhirnya masuk ke Kakegawa.
Kubo-nii itu punya bakat luar biasa yang memimpin tim yang baru dibentuk untuk perempat final dalam turnamen nasional.Dia melatih dan membina timnya sendiri, juga yang membuat taktik untuk timnya. Kubo-nii itu orangnya pendiam and cool.
Kata-katanya yang masih kuingat itu adalah *Apa kamu suka sepakbola? Ketika kamu menggiring bola anggap semua penonton melihatmu, bawa bola itu, walau hanya selangkah saja*. Itu kata kesukaanku, kalau kata-katanya Tsubasa yang aku suka itu *bola adalah teman* ;).. Kesamaan dari mereka berdua adalah sama-sama Kapten yang memperhatikan timnya juga memiliki pola pikir kesenangan dalam bermain sepak bola. ( Ya walau digimanain Kak Kubo masih berada di atas Tsubasa sih pesonanya *bletak*)
Suatu hari mereka melawan Kakekita di semifinal perfektur Shizuoka. Pada saat itu Kakegawa tertinggal 2-0. Kak Kubo sampai mundur ke posisi bertahan untuk membantu Kenji menghalau bola. Ketika kedudukan menjadi 2-1 waktu telah memasuki Injury Time sedangkan kedudukan tidak berubah juga. Kak Kubo yang masih di posisi belakang mengambil bola dari sisi lapangan sendirian dengan keringat yang deras dan keadaan yang memprihatinkan dia mengukir legenda dengan menggiring bola dari gawang Kenji melewati satu persatu dari 11 pemain Kakekita sendirian membuat pemain Kakegawa dan juga para penonton terdiam takjub melihatnya.dan dia berhasil mencetak Gol menyamakan kedudukan. Setelah mencetak Gol Kak Kubo langsung jatuh pingsan di depan gawang Kakekita lalu di bawah ke ruang kesehatan ditemani kekasihnya. Setelahnya Toshi mencetak gol terakhir dan memenangkan pertandingan dengan kedudukan 2-3 ( waktu bertanding Toshi seolah mendengar dan mendapat bimbingan dari Kak Kubo ). Semua bersenang-senang dengan saling menyemprotkan air tanpa tau kalau Kak Kubo telah meninggal. Salah seorang teman mereka yang datang ke ruang kesehatan dengan panik dan menangis menemui semua dan mengatakan Kak Kubo sudah tidak ada, namun semua malah tertawa dan mengira itu lelucon. Teman mereka itu semakin menangis dan semua sadar bahwa itu bukan lelucon. Dengan panik semua berlari dan menangis sedih, hanya Toshi yang tidak menangis karena dia tidak percaya ( dia terlalu mengagumi Kak Kubo sehingga tak percaya dan tak mau percaya Kak Kubo telah tiada ). Dia akhirnya menangis sedih setelah mendengar penjelasan Kak Kaminya bahwa sebenarnya Kak Kubo meninggal karena kanker darah yang dideritanya sejak ia masih berada di Jerman Barat, bahkan orang tua dan kekasihnya juga tidak tau sebelumnya mengenai penyakitnya itu, bisa dibayangkan betapa kehilangannya mereka ( aku juga T.T).
Dan nomor 10 yang dipakainya
diwariskan kepada Toshi, sementara tanda kapten diberikan untuk Atsushi Kamiya (no. 7)